Mengenal Sesaji Rewanda : Tradisi Kearifan Lokal Semarang Sebagai Bentuk Pelestarian Alam dan Budaya

Last Updated: 14th April, 2025Categories: Berita Kota Semarang1.7 min readViews: 90
tradisi sesaji rewanda kota semarang
Table of contents
Share Post

Kota Semarang memiliki kekayaan alam dan budaya yang memukau. Dalam upaya pelestariannya, masyarakat Kota Semarang memiliki berbagai cara, salah satunya dengan mengadakan sebuah upacara tradisi bernama Sesaji Rewanda. Sesaji Rewanda memiliki dua makna, yaitu “Sesaji” yang berarti hadiah, kemudian “Rewanda” bermakna monyet. Sehingga, Sesaji Rewanda bermakna tradisi dengan cara memberi makan para kera di Goa Kreo. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Talun Kacang, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang setiap tahunnya.

Tradisi ini biasa dilakukan pada setelah lebaran idulfitri setiap tahunnya. Acara ini dimeriahkan oleh kirab diikuti oleh masyarakat, penari yang identik dengan kostum monyet, para penari lain, pemuka adat. Kirab tersebut membawa nasi tumpeng yang berisi buah-buahan dan makanan yang dibagikan kepada masyarakat dan kera. Tujuan dilakukannya tradisi ini adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang maha Esa dan mengingat Sunan Kalijaga karena dibantu para kera yang ada di Goa Kreo untuk mengambil salah satu kayu jati ketika beliau ingin mendirikan Masjid Demak.

Sejarah Tradisi Rewanda

Sejarah Sesaji Rewanda berawal pada abad ke-15, pada saat itu Sunan Kalijaga berusaha membangun sebuah masjid bernama Masjid Agung Demak. Sunan Kalijaga ingin membangun Masjid dengan kayu berkualitas tinggi, yaitu kayu jati.

Namun, saat membawa kayu-kayu melewati Goa Kreo, perjalanannya terhambat.

Sunan Kalijaga pun berdoa meminta pertolongan kepada Tuhan agar diberi kelancaran. Tiba-tiba datang monyet-monyet yang membantu membawa kayu-kayu tersebut. Atas bantuan tersebut, Sunan Kalijaga memerintahkan agar para monyet untuk tinggal di Goa Kreo.

Manfaat Sesaji Rewanda Bagi Alam dan Masyarakat

Dengan adanya Tradisi Sesaji Rewanda, masyarakat dapat mengetahui dan mengenal kebudayaan kearifan lokal di Kota Semarang. Sehingga, banyak masyarakat yang tertarik berkunjung ke Goa Kreo. Selain itu, keberlangsungan alam seperti keberadaan monyet-monyet di Goa Kreo yang mendapatkan makanan dari tradisi ini.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini Sesaji Rewanda digelar kembali pada tanggal Sabtu, 12 April 2025 bertempat di Goa Kreo. Acara ini dimulai pukul 06.00 hingga 10.00 WIB dengan rangkaian Kirab budaya, kirab gunungan, rebutan sego kethek, tari-tarian, ngalah berkah, dan peletakan gunungan buah. Yuk saksikan Sesaji Rwanda!

Sumber : Jurnal CaLLs, goodnewsfromindonesia.id, dan instagram/disdisbudparkotasemarang

Author : Sandhika Krisna Pradana/Universitas Diponegoro