Provinsi Jawa Tengah meluncurkan program Kecamatan Berdaya sebagai bagian dari strategi pemberdayaan masyarakat dan percepatan pemerataan pembangunan. Sebanyak 150 kecamatan di 35 kabupaten/kota telah ditetapkan sebagai pilot-project dan akan dicanangkan secara serentak oleh Gubernur Ahmad Luthfi pada 30 Oktober 2025, bertempat di Kecamatan Mijen.
Dalam program ini, ada empat fokus utama yang menjadi landasan kegiatan:
-
Pembentukan Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak (RPPA) di setiap kecamatan.
-
Perlindungan dan pemberdayaan lansia serta penyandang disabilitas.
-
Program generasi muda yang mendorong kreativitas dan kemandirian.
-
Pengembangan pusat olahraga (sport center) dan sarana lainnya sebagai ruang aktivitas masyarakat.
Gubernur Ahmad Luthfi menyatakan bahwa program ini bukan hanya sekadar pencanangan simbolis, melainkan harus operasional dan terasa dampaknya oleh masyarakat di tingkat akar rumput. Untuk kota seperti Kota Semarang, program ini memiliki potensi besar karena bisa meningkatkan kapasitas kecamatan dalam pelayanan publik, ekonomi lokal, dan pemberdayaan komunitas.
Manfaat Program
-
Meningkatkan efektivitas pelayanan publik melalui kecamatan sebagai “gerbang” pendekatan ke masyarakat.
-
Mendorong pengembangan potensi ekonomi lokal seperti UMKM, pertanian perkotaan, dan kolaborasi komunitas.
-
Perkuat perlindungan sosial terhadap kelompok rentan (anak, perempuan, lansia, disabilitas).
-
Membuka ruang partisipasi generasi muda dalam pembangunan lokal.
Tantangan yang Perlu Diperhatikan
-
Pemahaman karakteristik setiap kecamatan: program harus disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan wilayah.
-
Koordinasi antar-instansi dan antar tingkatan pemerintahan untuk memastikan pelaksanaan yang sinergis.
-
Pengukuran dampak: perlu indikator yang jelas agar program tidak hanya berhenti pada tahap pencanangan.
-
Keterlibatan masyarakat: agar program tidak top-down semata tetapi dibangun bersama komunitas lokal.
Peluncuran program Kecamatan Berdaya pada Oktober 2025 menjadi momentum penting bagi Provinsi Jawa Tengah dan juga bagi Kota Semarang untuk memperkuat pelayanan, pemberdayaan masyarakat, dan pembangunan lokal. Jika dijalankan dengan baik, program ini bisa menjadi model bagi kecamatan-kecamatan lain dalam menghadapi tantangan pembangunan di era modern.