Page 75 - Semarang Travel Guidebook
P. 75

Living Cu ure
 Nyadran Sendang Kandri, tradisi yang sebagai bentuk   Kiai Sholeh Darat merupakan Ulama di Semarang
 rasa syukur warga sekitar atas melimpahnya sumber air   kelahiran Jepara, tepatnya dari Kecamatan Mayong
 di Desa Kandri. Nyadran Sendang Kandri dilaksanakan   (829  M/1235  H). Beliau  merupakan  putra dari Kiai
 setiap Kamis Kliwon Jumadilakhir di tiap tahunnya.   Umar Semarang  (Umar  As- Samarani). Ki Sholeh
 Acara utama adalah bersih-bersih di sumber air. Secara   Darat pernah menimba ilmu di Timur Tengah sebelum
 umum, kegiatan Nyadran Sendang Kandri ini dibagi   akhirnya berdakwah di Jawa.  Kiai Sholeh Darat
 menjadi dua sesi. Sesi malam sebelum pelaksanaan   merupakan tokoh cendikia Muslim yang menjadi guru
 nyadran, yaitu pengambilan air di tujuh sumber mata air   dari banyak tokoh-tokoh besar muslim di Indonesia.
 yang di akhiri di Sendang Kali Kidul. Pengambilan air   Selama menjadi seorang guru, banyak muridnya yang
 yang  disebut Matirta Suci ini kemudian akan dikirab   kemudian  menjadi ulama besar seperti KH Hasyim
 menuju Sendang Gede. Selanjutnya adalah kirab   Asy’ari (Pendiri NU), KH  Ahmad Dahlan (Pendiri
 budaya yang dilakukan bersama-sama warga dengan   Muhammadiyah), KH Munawir Krapyak, R.A.Kartini.
 memboyong properti dari Sendang Kali Kidul menuju
 Sendang Gede yang wujudnya berupa gong, jadah,
 kepala sapi/kerbau, hasil bumi, sego golong, serta
 tumpeng.




































 Dalam kirab budaya, ada juga sembilan pasang penari
 yang  mempersembahkan  tari kreasi baru dari Desa
 Kandri, yaitu Matirta Suci Dewi Kandri. Berbagai proper-
 ti yang dibawa dalam kirab budaya memiliki makna   Haul Sholeh Darat dilaksanakan setiap tanggal 10
 simbolis dalam arak-arakan ini. Misalnya adalah gong   bulan Syawal (sebenarnya Kiai Sholeh Darat meninggal
 yang  diartikan  sebagai “ngegongi” atau menyuara-  pada 18 Desember 1903 atau 28 Ramadhan 1321 H)
 kan/menyebarluaskan. Selanjutnya, simbol kepala sapi   sebagai  wujud hormat  dan  peneladanan dari
 yang diberikan oleh lurah sebagai simbolisasi sosok   masyarakat kepada beliau. Di samping makam Ki
 yang mengasuh lingkungan warga. Ada juga jadah yang   Sholeh Darat  juga terdapat  makam dari  Istri beliau.
 merupakan makanan dengan bahan baku ketan, ketan   Rangkaian acara haul dimulai pada jam 07.00 WIB
 yang memiliki tekstur lengket disimbolkan sebagai   dengan pengajian  ahad  pagi dilanjutkan  dengan
 perekat antar warga.                sambutan dan pembacaan manaqib/riwayat hidup Kiai   75
                                     Sholeh Darat.
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80